Planet lain
23 Juni 2015
Kini hanya inginkan terbang bebas. Melayang mengelilingi sandaran yg
pernah disinggahi oleh angin. Terhempas melihat debu yg mulai melekat.
Bukan angan hanya titisan dari kisah yg terujung kaku. Bukan juga mimpi
yg hanya bisa menjadi saksi akan angan yang menghampiri. Sekilas kisah
terngiang melihat angin yang mulai mengajak debu untuk singgah. Sandaran
bisu berdebu kini bukanlah saksi akan angin yang terus menggoda. Merasa
seakan penuh impian untuk terbang, mencoba mengusik segala harapan yang
tlah terujung kaku. Membisunya sandaran adalah harapan dari segala
angan yg tersimpan, terkunci membeku tak bisa terungkap. Hujan yang
didamba dambakan tak lagi bisa kembali mendambakan angan yang hadir.
Nyanyian yang menemani seakan hilang tak terdengar. Membeku, membisu tak
pernah teringinkan. Ketika bunga layu berterbangan, terhempas angin tak
menentu arah. Mengelilingi sandaran akan angan yang terujung kaku.
Cemoohan saksi tak termakan waktu. Membeku saat debu mencoba terus
menghujani sandaran. Kini hancurlah angan. Terhempas dengan paksa hingga
tak tersisa sebutirpun harapan. Tertiup angin tak pernah terangkai
lagi.
Tulisan akan kenangan dan ingatan tentang kehidupan Riva Nurjanah I A blog about memories in Riva's life
Jumat, 27 Oktober 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Back to back
This feeling that really suck. We have access for sure, but everytime I have a time to tell, my mouth stop talking, even my mind keep think...
-
Everything that i think for this time is not real. All is only happening inside my mind. Even, when the other people said A and I took as A ...
-
... Ini semua berasal dari satu dan ber a khir dengan satu. Jika kau paham, maka tersenyumlah. Jika tidak maka tersenyum sajalah. Mun...
-
Today, its going to be 6 months after I lost him Since yesterday, I felt so hurt again. Maybe its bcs of my period time. It makes my feelin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar