Jumat, 27 Oktober 2017

Angan Tak Terangkai

Planet lain
23 Juni 2015

Kini hanya inginkan terbang bebas. Melayang mengelilingi sandaran yg pernah disinggahi oleh angin. Terhempas melihat debu yg mulai melekat. Bukan angan hanya titisan dari kisah yg terujung kaku. Bukan juga mimpi yg hanya bisa menjadi saksi akan angan yang menghampiri. Sekilas kisah terngiang melihat angin yang mulai mengajak debu untuk singgah. Sandaran bisu berdebu kini bukanlah saksi akan angin yang terus menggoda. Merasa seakan penuh impian untuk terbang, mencoba mengusik segala harapan yang tlah terujung kaku. Membisunya sandaran adalah harapan dari segala angan yg tersimpan, terkunci membeku tak bisa terungkap. Hujan yang didamba dambakan tak lagi bisa kembali mendambakan angan yang hadir. Nyanyian yang menemani seakan hilang tak terdengar. Membeku, membisu tak pernah teringinkan. Ketika bunga layu berterbangan, terhempas angin tak menentu arah. Mengelilingi sandaran akan angan yang terujung kaku. Cemoohan saksi tak termakan waktu. Membeku saat debu mencoba terus menghujani sandaran. Kini hancurlah angan. Terhempas dengan paksa hingga tak tersisa sebutirpun harapan. Tertiup angin tak pernah terangkai lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to back

 This feeling that really suck. We have access for sure, but everytime I have a time to tell, my mouth stop talking, even my mind keep think...